Entri Populer

Rabu, 02 Oktober 2013

CARA BETERNAK BELUT SEBAGAI USAHA SAMPINGAN



Beternak Belut atau Budidaya Belut merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi atas daging belut yang enak dan bergizi karena terbatasnya belut yang hidup secara alami di alam liar. Kali ini saya akan berbagi informasi tentang bagaimana cara Beternak Belut atau Budidaya Belut sebagai salah satu alternatif usaha sampingan.
 
kolam belut dengan media tanah lumpur
Keuntungan Budidaya Belut
Bisnis Beternak Belut atau Budidaya Belut bisa dilakukan sebagai usaha sampingan yang menawarkan keuntungan yang cukup menjanjikan, belut juga dipasarkan ekspor ke beberapa negara. Dengan menekuni bisnis Beternak Belut atau Budidaya Belut banyak pemula yang belum mengetahui seluk beluk teknik Beternak Belut atau Budidaya Belut sehingga kurang memberikan hasil yang memuaskan.

Kendala Budidaya Belut
Ada beberapa kendala kasus yang sering ditemui dalam melakukan Beternak Belut atau Budidaya Belut, diantaranya permasalahan tersebut misalnya adalah belut tidak bisa besar, belut banyak yang mati dan lain-lain. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, perlu pengetahuan teknik Beternak Belut atau Budidaya Belut yang cukup.

Media Budidaya Belut
Media pemeliharaan untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut bisa berupa kolam semen, kolam terpal dan bahkan drum bekas yang penting belut tidak lari keluar media. Ukuran kolam juga disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan tentunya ini berkaitan pula dengan bibit belut yang akan di tebar. Selain itu kolam untuk Beternak Belut atau Budidaya Belut diupayakan menyerupai habitat aslinya, untuk membuat demikian media pada kolam diisi dengan tanah sawah atau lumpur kolam yang sudah dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos atau sekam/gabah padi yang sudah dibusukan, bisa juga dengan jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk orea dan pupuk NPK.
Penempatan media tersebut di atas dilakukan dengan perbandingan:
  1. Lapisan pertama paling bawah jerami padi dengan tinggi/tebal 5 cm, ditaburkan secara merata pupuk urea 5 kg dan pupuk NPK 5 kg, untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm, apabila kolam nya lebih besar atau lebih kecil ukuran nya dari ukuran ini perbandingan pupuk di atas bisa menjadi acuan.
  2. Lapisan kedua tanah atau lumpur setinggi 5 cm.
  3. Lapisan ketiga pupuk kandang setinggi 5 cm.
  4. Lapisan keempat pupuk kompos setinggi 5 cm, untuk lapisan keempat tanah atau lumpur  tinggi 5 cm.
  5. Lapisan kelima adalah lumpur cincangan batang pisang setinggi 10 cm.
  6. Lapisan keenam adalah tanah  lumpur setinggi 10 cm.
  7. Lapisan ketujuh adalah air setinggi 10 cm dan di atas air ditanami secara merata tumbuhan enceng gondok sampai menutupi 3/4 permukaan kolam.
Setelah semua media terisi didalam  kolam diamkan media pemeliharaan tersebut selama 2 minggu agar seluruh media mengalami fermentasi dan setelah 2 minggu selesai proses fermentasi nya maka, benih atau bibit belut dapat dimasukkan ke kolam pemeliharaan tersebut.

Memilih Bibit Belut
Selanjutnya untuk mengoptimalkan hasil panen Beternak Belut atau Budidaya Belut diperlukan teknik pemeliharaan bibit yang baik dan tepat sehingga memperoleh belut berkualitas baik dan tidak menghasilkan keturunan up normal. Benih belut yang dipilih harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  • Anggota tubuhnya masih utuh dan mulus yaitu tidak ada luka bekas gigitan
  • Gerakan tubuh lincah dan agresif
  • Penampilannya sehat yang di ciri kan dari tubuhnya yang keras tidak lemas jika dipegang
  • Tubuhnya berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklat-coklatan dan usianya sekitar 2 bulan atau 4 bulan.
Fakta seputar kehidupan belut.
Belut mempunyai kelamin ganda pada kehidupannya, belut menjalani pergantian kelamin dari betina ke jantan dalam siklus kehidupannya. Belut muda selalu berkelamin betina, sedangkan belut yang sudah tua selalu berkelamin jantan dan karena sifat-sifat belut serupa itu, maka pada belut bisa mengalami masa kosong kelamin atau disebut banci. Dengan adanya perubahan kelamin inilah pada belut sering terjadi kanibalisme, saling bunuh dan makan diantara mereka sendiri.

Makanan Belut :
Secara alamiah belut memakan berbagai jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh dalam air seperti serangga, siput, dan juga cacing anak katak serta anak ikan. Jadi belut tergolong hewan karnivora yaitu ikan pemakan binatang lain. Belut yang masih kecil memakan zooplankton yang halus seperti antara lain protozoa atau hewan bersel satu, microcrustacean atau udang-udangan renik, invertebrata, microscopic atau hewan-hewan tak bertulang belakang yang keci-kecil sedangkan belut yang mulai dewasa memakan larva-larva serangga, cacing, siput, berudu kodok dan benih-benih ikan yang masih lemah.
Karena belut menyukai binatang hidup, maka tidak mudah belut mencari makanan. Untuk itu belut menyergap mangsanya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini dibuat dengan menggali lumpur baik ditepian perairan maupun ditengah sawah atau rawa. Lubang penyergap ini bergaris tengah 5 cm dan memanjang seperti terowongan bentuk lubang mula-mula tegak kebawah lalu membengkok dan mendatar.
Pemanenan Budidaya Belut
Untuk memanen belut diperlukan ketepatan waktu panen diperlukan wadah penampung juga perlu disiapkan untuk membawa belut hasil panen dilokasi penjualan. Belut siap panen untuk kebutuhan pasar lokal dari mulai penaburan benih sampai pemanenan minimal 3 bulan dengan jumlah per kg sekitar 20-30 ekor. Untuk pemenuhan kebutuhan pasar ekspor dari mulai penaburan benih minimal 8 bulan dengan jumlah per kg nya dibawah 7 ekor.
Semoga bermanfaat.

Sumber : panduanusaha.com

Senin, 30 September 2013

MANFAAT BUAH TIN



“Lembaga Penasehat Buah Tin di California (California Fig Advisory Board) telah mengatakan buah Tin sebagai “Nature's most nearly perfect fruit”, “yaitu buah yang hampir mencapai tahap kesempurnaan secara keseluruhan,”

Hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey membuktikan kalau buah Tin mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker. Tin / Ara juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner.
Kelebihan yang lain, buah Tin / Ara rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi Tin / Ara penderita diabetes mellitus.
Selain Tin / Ara menanam yang mudah, kelebihan lain, pohon Tin / Ara bisa dipanen dalam waktu relatif cepat. Saat usia enam bulan, tanaman ini sudah menghasilkan buah. Bahkan ada jenis Tin / Ara yang bisa berbuah lebih cepat lagi, hanya dua bulan. "Maksimal usia enam bulan sudah berbuah," Keunggulan dari pohon Tin / Ara adalah kemampuannya memproduksi buah sepanjang tahun alias tidak tergantung pada musim tertentu.

PANEN BUAH TIN / ARA SETIAP HARI NAN LEZAT
Pengalaman kami, semua jenis, memiliki rasa yang manis dan berbuah produktif. Biasanya seiring bertambahnya usia pohon Tin / Ara, semakin banyak pula buah Tin / Ara bermunculan setiap harinya.
Dengan memiliki dan merawat pohon Tin / Ara dengan baik, menjadikan kita dapat panen buah Tin / Ara setiap hari. Hal ini tidak mengherankan, karena tidak seperti di negeri asalnya yang mana pohon Tin / Ara hanya berbuah selama 3 bulan saja (saat musim panas saja), kita di Indonesia dikaruniakan alam dan iklim yang memungkinkan pohon Tin / Ara berbuah setiap hari tanpa kenal musim.

BERBAGAI KHASIAT NYATA BUAH TIN / ARA
Jadi, memetik sendiri buah Tin / Ara segar langsung dari pohonnya dan setiap hari pula, kini bukan lagi mimpi. Dan juga dengan memelihara buah tin merupakan pilihan yang sangat tepat untuk menjaga kesehatan keluarga kita. Pilihan yang sangat sederhana dan hemat. Bermanfaat untuk banyak orang pula.. Kita selalu bisa berbagi..

BERAGAM VARIETAS POHON BUAH TIN / ARA
Kemudian kembali pada masalah varietas; dimana yang membedakan masing2 varietas pohon Tin / Ara adalah: warna buah, tingkat kemanisan buah, dan ukuran buah nya. Rata-rata ukuran tanaman siap kirim adalah +/- 30cm s/d 40cm.

PERAWATAN POHON TIN / ARA
Perawatan pohon Tin / Ara sangat mudah. Pohon Tin / Ara bisa ditanam di pot / tabulampot maupun langsung di tanah.

Jika ditanam di pot, syarat pertamanya yaitu kualitas media tanam yang matang dan steril harus terpenuhi (steril: bebas dari cacing). Komposisinya masing-masing satu bagian dan dicampur sbb: tanah, sekam, pupuk kandang, dan pasir. Jika tidak mau repot & mencari yang aman, silakan pakai full media tanam yg sudah jadi (biasanya dijual di toko-toko tanaman) jangan lupa campur sedikit tanah & pasir.
Kemudian syarat kedua yaitu perawatan; yang mana meliputi peletakan pot pohon Tin / Ara tersebut pada posisi yang bertabur matahari full sun (timur-bTin / Arat), kemudian perihal penyiraman yang mana pohon ini memerlukan penyiraman rutin minimal sehari sekali jika hari panas, namun jika mendung / hujan, bisa kita tidak rutin menyiramnya.

Lalu perawatan lainnya yaitu pemupukan. Dimana perlu diketahui, terdapat perbedaan yg mencolok antara pertumbuhan pohon Tin / Ara yg dipupuk dengan pohon Tin / Ara yg tidak dipupuk. Maka dari itu, pemupukan rutin & sesuai dosis cukup diperlukan, guna menunjang pertumbuhan tanaman & buah. Intinya dari pengalaman kami bisa dibilang perawatan pohon Tin / Ara relatif mudah, bahkan bagi orang yg awam masalah tanaman sekalipun. Lalu berita gembiranya, pohon Tin / Ara ini ketika ditanam di tanah, perawatannya cenderung lebih mudah lagi dibandingkan jika ditanam di pot. Dan juga pertumbuhannya akan lebih bagus dan lebih produktif dalam menghasilkan buahnya.

Khasiat Buah Tin / Ara :


  1. Kandungan kalium, Omega 3 dan Omega 6 pada buah Tin / Ara membantu untuk menjaga tekanan darah tinggi dan serangan jantung koroner
  2. Buah Tin / Ara kaya serat, sehingga sangat efektif untuk program penurunan berat badan / obesitas
  3. Daun Tin / Ara memiliki sifat penyembuhan. Daunnya direbus untuk membantu pasien diabetes mengurangi jumlah asupan insulin dan infeksi batu ginjal
  4. Buah Tin / Ara jika dikonsumsi rutin dapat membantu mengurangi resiko kanker payudara dan kanker kolon (kanker usus besar)
  5. Kandungan Coumarin pada buah Tin / Ara dapat mengurangi resiko kanker prostat
  6. Kandungan Kalsium pada buah Tin / Ara mencegah ostereoporosis dan membantu meningkatkan kepadatan tulang. Dalam 100 gram buah Tin / Ara terkandung 241 mg kalsium, dua kali lipat lebih tinggi dari kalsium pada susu ( 118 mg / 100 gr ). Kalsium pada buah Tin / Ara lebih mudah dicerna dan diserap tubuh. Kandungan kalsium yang tinggi membuat buah Tin / Ara dapat dimakan sebagai alternatif asupan kalsium bagi orang yang alergi terhadap produk susu.
  7. Tryptophan pada buah Tin / Ara menginduksi tidur yang baik dan menyingkirkan gangguan tidur / insomania Tin / Ara
  8. Mengkonsumsi buah Tin / Ara dapat mengurangi kelelahan, meningkatkan daya memori otak dan mencegah anemia
  9. Karena efek laksatifnya (pencahar), mengkonsumsi buah Tin / Ara dapat mengobati sembelit kronis. Sebagian orang yang tidak cocok dapat diare.
  10. Konsumsi harian buah Tin / Ara direndam ( 2-3 buah) merupakan obat yang efektif untuk terapi penyembuhan wasir
  11. Pektin atau serat larut buah Tin / Ara membantu mengurangi kolesterol darah
  12. Bila dipanggang dapat mengobati radang kulit, abses dan bisul
  13. Karena kadar air yang tinggi, tumbukan buah Tin / Ara dapat digunakan sebagai pembersih kulit yang sangat baik dan membantu menyembuhkan jerawat
  14. Kandungan kalsium yang tinggi sangat baik sebagai alternative asupan kalsium bagi orang-orang yang alergi terhadap produk susu
  15. Buah Tin / Ara kaya akan fenol dan benzaldehid alami sebagai zat anti tumor serta dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, jamur dan virus dalam tubuh manusia
  16. Buah Tin / Ara juga mengandung zat enzyaldehide yang bermanfaat melawan sel-sel kanker. Selain itu anti oksidan yang tinggi dalam buah Tin / Ara dapat mengikat senyawa karsinogen.
  17. Buah Tin / Ara dapat menghancurkan batu ginjal dan membersihkan kandung kencing.
  18. Buah Tin / Ara yang lebih bergizi daripada buah lainnya ini juga dapat membantu mengurangi sesak nafas, sakit tenggorokan 


* Diolah dari berbagai sumber

Kamis, 26 September 2013

TEKNIK BUDIDAYA TABULAMPOT (Tanaman Buah Dalam Pot)

Budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan / keuntungan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan, diantaranya :
  1. Pemanfaatan lahan atau halaman sempit
  2. Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman
  3. Berfungsi sebagai tanaman hias
  4. Dapat diatur masa berbunga dan berbuah
  5. Mudah perawatannya tidak terlalu makan tempat
Merawat tabulampot kadang membutuhkan seni tersendiri dan pemahaman lebih terhadap jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memiliki karakteristik berbeda. Jadi perlakuannya juga berbeda. Dan merawatnya harus penuh ketelitian dan rajin membersihkan tumbuhan liar yang tumbuh di sekitarnya.

Pada kesempatan ini kami ingin membagi pengalaman yang akan kami sampaikan dengan bahasa sederhana, bahasa yang tidak teknis ilmiah, Bahasa petani awam tentunya.

Seperti kami sebutkan diatas, masing-masing tanaman memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi disetiap halaman jenis tanaman kami akan menyajikan dengan beberapa tips tersendiri untuk masing-masing tanaman. Tapi untuk halaman ini kami akan menyajikan tips perawatan tabulampot secara umum, yang dapat diaplikasikan untuk setiap jenis tanaman.

Media Tanam
Ada beberapa alternatif media tanam. Kami biasa menggunakan campuran tanah(merah), pupuk kandang (kambing) dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Sekam padi gunanya lebih pada penggembur tanah, disamping kalau sudah hancur bisa jadi pupuk juga. Jadi kalau sekam tidak tersedia, campuran tanah dan pupuk saja juga bisa. Yang penting, media gembur atau bersifat forous.

Pemilihan Pot
Pemilihan ukuran pot disesuaikan dengan ukuran bibit yang akan ditanam. Jika bibit masih berukuran kecil, gunakan pot kecil. Tujuannya adalah, disamping menyangkut estetika, penggunaan ukuran pot yang bertahap, nantinya akan memudahkan dalam penggantian media tanam. Maksudnya, pada saat media tanam sudah waktunya ditambah atau diganti, dapat dilakukan bersamaan dengan penggantian pot ke ukuran yang lebih besar. Dan jika anda menyukai model pot dapat disesuaikan dengen selera anda.

Penyiraman
Penyiraman dapat dilakukan setiap hari kecuali media tanam masih basah. Penyiraman bisa pagi atau sore. Tapi sebaiknya, jika pagi (sebelum jam 8 pagi) ya pagi terus, kalau sore (setelah jam 4 sore) ya sore terus.
Jika musim hujan sebaiknya tanaman tidak perlu di siram terlalu sering, dan jika tidak ingin cepat busuk harus dikondisikan dengan cuaca.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali, atau minimal dua kali setahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Pakailah selalu pupuk organik. Gunakan pupuk kimia secara bijak. Artinya, penggunaan pupuk kimia hanya pada waktu dan dosis yang memang dibutuhkan, seperti pada proses pembungaan/pembuahan yang memerlukan pupuk (unsur hara mineral makro) P dan K yang tinggi, serta pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Ca, Mg, Mn, Zn, Fe dll. Unsur Mg misalnya, sangat mempengaruhi pembentukan klorofil tanaman, sehingga fotosintesis berjalan optimal. Selain itu Mg juga berfungsi sebagai katalisator penyerapan unsur P dan K.

Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk ; pembentukan tajuk baru, pemeliharaan, produksi dan peremajaan. Jadi dengan demikian, tanaman memerlukan beberapa tahap pemangkasan. Pada tanaman yang masih kecil, pemangkasan diperlukan untuk membentuk pencabangan. Pemangkasan pemeliharaan diantaranya memangkas cabang / tunas air dan cabang bagian dalam yang tidak terkena matahari langsung. Pemangkasan produksi diantaranya lebih berhubungan dengan tanaman yang memerlukan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Sementara pemangkasan peremajaan dilakukan pada tanaman yang sudah tua atau tanaman sudah terlalu besar untuk ukuran tabulampot.

Pembungaan/Pembuahan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merangsang pembungaan, seperti pemupukan, stress air, pelukaan dan pemberian zat pengatur tumbuh. Di Sri Wijaya Tani sebenarnya jarang dilakukan perlakuan untuk merangsang pembungaan karena hanya dengan pemupukan rutin pun seringkali sudah cukup. Namun jika memang diperlukan kami lebih memilih melakukan perlakuan pemupukan. Dan bahkan kami tidak merekomendasikan cara lain. Alasannya, cara-cara selain pemupukan memerlukan keterampilan lebih.

Perlakuan pemupukan dilakukan dengan cara :
  1. Sebelum dilakukan perlakuan, minimal 1 bulan sebelumnya tanaman telah diberi asupan yang cukup berupa pupuk organik. Pupuk organik yang diberikan bisa berupa pupuk organik murni seperti pupuk kandang atau kompos, bisa juga pupuk organik buatan yang tersedia dipasaran.
  2. Pastikan tanaman telah cukup umur dan tanaman benar-benar dalam keadaan sehat yang ditandai dengan pencabagan merata, warna daun hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
  3. Pastikan juga tanaman tidak sedang berpucuk/berdaun muda.

Setelah syarat-syarat 1 sampai 3 dipenuhi, perlakuan pemupukan untuk merangsang pembungaan dapat dilakukan dengan cara :
  1. Berikan pupuk (unsur hara mineral makro) dengan kandungan Fosfor dan Kalium yang tinggi.
  2. Jika pupuk yang digunakan tidak mengandung unsur mineral mikro, tambahkan unsur hara mineral mikro seperti Ca, Mg, Zn, dan lain-lain sebagai pelengkap.
  3. Jika tanaman sudah mengeluarkan bunga, berikan pupuk dengan kandungan K yang lebih tinggi.
  4. Sampai buah matang, ulangi pemberian pupuk berkandungan K yang cukup. Dengan demikian akan diperoleh buah yang lebih besar dan manis.
Pengendalian Hama
Untuk menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit, dapat saja dilakukan penyemproran anti hama / penyakit secara rutin. Tapi gunakanlah anti hama / penyakit organik.

Penempatan Tanaman
Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapat sinar matahari langsung minimal 8 jam per hari.